Apa
yang kamu ketahui tentang PMII? Yang jelas bukan “Palang Merah Indonesia Indah”
seperti yang dikatakan kebanyakkan orang atau sejenisnya, ya?? PMII adalah
kependekkan dari “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”. Daripada susah nyebut
namanya yang begitu panjang, enakkan nyebut PMII, kan? Sebelum terbentuk
kesepakatan memploklamirkan nama “PMII” di Balai Pemuda Surabaya, sebernanya
ada usulan-usulan yang muncul dari beberapa delegasi mahasiswa Nahdliyin pada
saat konferensi besar IPNU (Ikatan Mahasiswa Nahdatul Ulama) pada tanggal 14-17
Maret di Kaliurang Yogyakarta, lho.
Mengenai
nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu sendiri adalah usulan dari
delegasi Bandung dan Surabaya yang mendapatkan dukungan dari delegasi Surakarta. Adapun tawaran-tawaran nama
sebelum diputuskan nama PMII adalah Perhimpunan Mahasiswa Ahlusunnah Wal
Jama’ah dan nama Perhimpunan Mahasiswa Sunni, usulan dari Jakarta. Kemudian
juga ada Ikatan Mahasiswa Nahdatul Ulama’ (IMANU) oleh delegasi Jakarta.
Dalam
konferensi itu lahirlah keputusan “Perlunya didirikan suatu organisasi
mahasiswa secara khusus bagi mahasiswa Nahdliyin”. Mengapa organisasi ini
didirikan? Ya, karena pada pertarungan politik 1955, Nahdatul Ulama menjadi
salah satu partai besar di Indonesia. Pilihan NU untuk masuk dalam dunia perpolitikan,
kerena terjadi suatu gejolak pada pemuda-pemuda NU untuk memperjuangkan
aspirasi masyarakat NU. Sebagai partai besar yang tentunya membutuhkan banyak
kader, NU seringkali harus memberikan jabatan dan kedudukan eksekutif kepada
orang-orang di luar NU, karena lemahnya SDM di internal NU. Maka dari itu, dibutuhkan
kader partai NU dari generasi muda Nahdliyin yang berpendidikan hingga Perguruan
Tinggi.
Mengapa
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia? Pergerakan adalah dinamika dari hamba
yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya, yaitu memberi rahmat bagi alam
sekitarnya. Mahasiswa yang dimaksud dalam PMII adalah golongan generasi muda
yag menuntut ilmu di Perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas
diri mahasiswa terbangun oleh cita diri sebagi insan religius, akademis,
sosial, dan mandiri. Islam adalah agama yang dipahami dengan paradigma Ahlusunnah
Wal Jama’ah dimana pendekatan terhadap agama Islam dilakukan secara proporsional
antara iman, islam, dan ihsan. Indonesia dalam PMII adalah masyarakat bangsa
dan negara yang mempunyai falsafah ideologi bangsa serta UUD 1945.
Nah, demikian tadi Sepercik Kisah PMII. Terima kasih buat
kamu yang telah meluangkan waktu untuk membaca artikel yang sangat jauh dari
kesempurnaan ini. Sampai jumpa lagi dengan penulis di edisi berikutnya. Bye. Bye . ***Ari***
0 komentar:
Posting Komentar